Seorang raja yang sudah tua memakai cara yang unik mencari calon penggantinya. Suatu hari pemuda dari seluruh pelosok negeri dikumpulkan di balai pertemuan istana, masing-masing diberi sebutir benih tanaman.
“Anak-anakku sekalian, aku akan memilih penggantiku dari antara kalian. Benih yang sudah kalian terima akan menentukan masa depan kalian. Sekarang pulanglah, semaikanlah benih tersebut. Tahun depan kembalilah kesini dan tunjukkan hasilnya.
Joni bergegas pulang. Benih tersebut disemaikannya dalam pot. Setiap hari ia rajin menyiram dan memberi pupuk. Hari demi hari berlalu, bulan demi bulan lewat sudah. Namun benih tersebut tak kunjung bersemi. Keadaan ini membuat Joni frustasi. Sementara tenggat waktu satu tahun telah berakhir. Kalau tidak dibujuk oleh ibunya, ia nyaris tidak mau kembali ke istana, “Nak, kau tidak perlu malu. Kamu sudah melakukan apa yang diperintahkan raja dan bilang secara jujur hasilnya.
Kekhawatiran Joni benar terjadi. Ketika sampai istana, ia kaget melihat begitu banyak tumbuhan hasil persemaian teman-temannya. Joni minder dan sedih. Raja berkeliling memeriksa satu demi satu tanaman yang dibawa para pemuda itu. “Hei, kamu yang sembunyi di belakang, kemarilah.” Sambil menenteng pot kosong, Joni maju ke depan diiringi cemooh pemuda-pemuda lain.
Tak dinyana, sang Raja membungkuk memberi hormat kepada Joni seraya berkata, “Setahun yang lalu saya memberi kalian masing-masing sebutir benih kering yang sama sekali takkan bisa tumbuh. Kini berbagai jenis tanaman berkumpul disini. Diantara kalian hanya Joni satu-satunya yang dengan jujur berani membawa potnya yang kosong dan siap menerima cemoohan dan celaan. Integritas semacam inilah yang menunjukkan kemuliaan hati seseorang. Dialah yang terpilih jadi Raja baru.
Source : KALOS GBI Taman Firdaus Ministry Edisi 09/10, 28 Februari 2010
Menanam Watak
Posted by Frans3z
17:22, under | No comments
0 comments:
Post a Comment
Thanks for your comments...!!!